Latest News

Bentuk Penyatuan Keris



Bentuk Penyatuan Keris


Biasanya bila sebuah keris atau sejumlah keris merasa sudah cocok dengan insan pemiliknya, maka khodam-khodam gaibnya, atau salah satu atau dua khodam mistik keris mewakili khodam-khodam keris yang lain, akan mendampingi dan menyertai si insan di manapun ia berada, walaupun kerisnya ditinggal di rumah. Dengan demikian, bila diterawang, maka fisik keris itu akan tampak kosong tidak berpenghuni gaib, sebab sosok gaibnya tidak berada di dalam kerisnya, tetapi menyatu mendampingi si pemilik keris. Hanya sisa-sisa energi gaibnya saja yang ada pada keris tersebut. Seringkali kondisi di atas salah ditafsirkan oleh para praktisi kebatinan atau praktisi perkerisan atau oleh orang-orang yang bisa melihat gaib, yang menganggap keris itu tidak berguna, sebab tidak memperlihatkan kesan menakutkan / wingit dan kosong tidak ada "isi"nya.  Walaupun keris itu kosong tidak berpenghuni gaib, tetapi orang-orang yang tinggi spiritualitasnya dan tajam kebatinannya akan tahu bahwa keris itu berkhodam, sebab ada gejala energi bahwa keris itu berpenghuni gaib, hanya saja mungkin khodamnya sedang tidak berada di dalam kerisnya, mungkin sudah keluar mendampingi orangnya.
Secara umum ada suatu hukum di alam mahluk halus mengenai tatacara dan perlambang keberadaan suatu sosok mahluk halus dalam mendampingi manusia. Walaupun mungkin tidak selalu persis sama, tetapi dalam banyak hal ada kesamaan cara suatu sosok mahluk halus mendampingi manusia.
Secara umum posisi keberadaan sosok-sosok mistik sebagai khodam insan yakni sbb :
  1. Bersemayam di dalam tubuh insan dan menyatukan kekuatannya dengan si manusia, sehingga disebut si insan ketempatan mahluk halus. Keberadaannya berfungsi sebagai khodam kekuatan / kesaktian, kekuasaan, dan wibawa, atau fungsi lain sesuai pembawaan sifat orisinil si mahluk gaib. Tetapi banyak sosok halus yang bersemayam di dalam tubuh insan yang wataknya jelek, sehingga bisa menjadikan efek / akhir yang merugikan.
  2. Di sebelah kanan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, atau sebagai ajun si insan (sebagai sosok halus yang diandalkan untuk banyak sekali keperluan), atau sebagai khodam ilmu yang bersifat penjagaan gaib, kesaktian, kekuatan / wibawa, penaklukkan / penundukkan.
  3. Di sebelah kiri si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, tetapi tidak secara khusus menjaga, lebih banyak bersifat hanya membantu penjagaan, atau berfungsi sebagai khodam ilmu selain yang bersifat penjagaan gaib, kesaktian, kekuatan, kewibawaan, penaklukkan atau penundukkan, ibarat untuk pengasihan, membantu kerejekian, keilmuan, spiritualitas, kebijaksanaan, membantu pemecahan masalah, dsb.
  4. Di sebelah depan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi mutlak sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, artinya setiap ada gangguan / serangan mistik akan lebih dulu berhadapan dengannya.
  5. Di sebelah belakang si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang bersifat menjaga ibarat seorang pemomong dan kadangkala membantunya juga kalau diperlukan.
  6. Di sebelah atas si insan (posisinya sempurna di atas kepala si manusia), artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang bersifat menjaga, melindungi, mengayomi (berlaku ibarat seorang leluhur yang menaungi dan menjaga anak-cucu keturunannya) dan bisa juga memperlihatkan fungsi-fungsi lain kombinasi dari fungsi no.2 hingga 5 di atas.
  7. Di sebelah depan atas si manusia, artinya keberadaannya berfungsi mutlak sebagai sosok halus yang bersifat menjaga dan melindungi (berlaku ibarat seorang leluhur yang menaungi dan menjaga anak-cucu keturunannya).
  8. Di sebelah belakang atas si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang bersifat membantu si manusia, tetapi sifat keberadaannya tidak eksklusif berfungsi ibarat fungsi-fungsi tertentu di atas, lebih banyak bersifat mengawasi dan hanya membantu kalau diharapkan sekali bantuannya.
  9. Pengawasan jarak jauh. Khodamnya tidak tampak bersama dengan manusia, tetapi melaksanakan pengawasan atau memperlihatkan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika tiba saat dibutuhkan.
  10. Khodam panggilan (khodam ilmu hadiran). Khodam jenis ini tidak bersifat mendampingi manusia, dan hadir hanya saat dipanggil atau saat amalan ilmunya dibacakan.

Posisi sosok mistik keris yang mendampingi insan umumnya posisinya berada di bawah, yaitu antara no.2 hingga 5 atau no.9.
Dengan demikian kalau kita, atau orang lain, mempunyai satu atau banyak khodam pendamping, baik asalnya dari keris, benda-benda jimat, khodam ilmu, atau adanya sukma leluhur yang mendampingi, maka dari posisi masing-masing khodam tersebut kita bisa memperkirakan fungsi utamanya.
Jika kita sendiri sudah mempunyai satu atau banyak khodam pendamping, tidak perlu kita mengatur-atur posisi keberadaan mereka, sebab secara alami mereka akan mengatur sendiri posisinya sesuai fungsi dan statusnya masing-masing.

Posisi sosok mistik yang berada di atas manusia, yang posisinya sempurna di atas kepalanya atau di depannya, memperlihatkan kadar proteksi yang lebih tinggi daripada sosok mistik yang posisinya berada di bawah. Biasanya yang melaksanakan itu yakni dari jenis sukma insan yang berperan sebagai seorang leluhur yang melindungi dan menaungi anak-cucu keturunannya dan mempunyai kesaktian mistik yang tinggi, minimal kekuatan gaibnya 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul  (jika kurang dari itu biasanya posisinya di bawah, sama dengan gaib-gaib yang lain).  Dari posisinya di atas, selain bisa memandang dan bisa memberi efek mistik meliputi jarak yang lebih jauh, juga memperlihatkan posisi yang bisa dengan terperinci dilihat oleh mahluk halus lain sebagai sosok pelindung si manusia.
Posisi sosok mistik yang berada di atas insan biasanya yakni sukma leluhur si manusia, tetapi ada beberapa masalah yang melaksanakan itu yakni dari jenis lain selain sukma leluhur si manusia, contohnya khodam keris jawa, bangsa jin atau sukma orang lain yang merasa ada ikatan batin dengan si insan dan berperan sama ibarat seorang leluhur yang melindungi dan menaungi anak-cucu keturunannya dan mempunyai kesaktian mistik yang tinggi, minimal kekuatan gaibnya 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Jika kesaktiannya kurang dari itu, dan tidak ada ikatan batin ibarat seorang leluhur dengan anak cucu keturunannya, biasanya posisinya di bawah, sama dengan gaib-gaib yang lain.
Khusus untuk sosok mistik pendamping yang posisinya berada di depan si manusia, kalau anda memilikinya, atau ada orang lain yang melihatnya begitu, sebab posisinya yang berhadapan eksklusif dengan orang lain, sebaiknya anda berhati-hati pada sifat-sifat aksara kepribadian sosok mistik tersebut.
Posisi di depan si insan melambangkan posisi yang mutlak sebagai pelindung gaib. Biasanya sosok mistik itu percaya diri dengan kesaktiannya dan akan memancarkan hawa aura energinya sebagai tanda perlindungannya. Jika karakternya teduh dan netral, mungkin tidak apa-apa. Tetapi kalau karakternya panas, pemarah, galak, atau berlebihan wibawanya, akan sanggup memperlihatkan imbas negatif terhadap kekerabatan sosial dan jalan kerejekian anda. Pengaruh aksara mereka yang ibarat itu akan membuat anda terlihat sombong, sok berwibawa, dan keberadaan anda sanggup membuat suasana panas dan tidak nyaman di dalam pergaulan, kekerabatan sosial dan rumah tangga dan sanggup besar lengan berkuasa negatif juga terhadap jalan kerejekian anda. Pengaruh negatif itu juga bisa muncul dari sosok pendamping di sebelah kanan, tetapi kadarnya lebih rendah daripada yang posisinya di depan si manusia.

Keterangan posisi khodam no.1 di atas :

Ada jenis-jenis mahluk halus / khodam yang sehari-harinya bersemayam di dalam tubuh manusia, sehingga disebut si insan ketempatan mahluk halus. Secara alami mahluk halus / khodam tersebut akan berfungsi sebagai khodam kekuatan / ketahanan tubuh saat si insan tabrak .

Selain yang sehari-harinya bersemayam di dalam tubuh manusia, khodam lainnya posisi pendampingannya di luar tubuh, bisa di samping kanan, kiri, depan, belakang atau atas. Ketika si insan tabrak / bertarung, biasanya khodam-khodamnya itu akan masuk ke dalam tubuh si manusia, sehingga melipatgandakan kekuatannya berkelahi, terutama yakni yang posisinya di samping kanan dan di atas, sedangkan yang posisinya di depan, biasanya tidak masuk ke dalam badan, tetapi akan menyerang eksklusif lawan si insan secara gaib. Begitu juga saat orangnya sedang memakai kekuatan kebatinannya, atau saat sedang mengamalkan ilmu gaibnya.

Kondisi khodamnya masuk ke dalam tubuh itu bersifat temporer / sementara, sebab tujuan keberadaan mahluk halus tersebut yakni untuk menyatukan kekuatannya pada saat dibutuhkan, bukan untuk menyatukan dirinya dengan si insan ibarat orang yang ketempatan mahluk halus.


Keterangan posisi khodam no.9 di atas :

Ada jenis-jenis mahluk halus / khodam yang sehari-harinya tidak tampak bersama dengan manusia, tetapi melaksanakan pengawasan atau memperlihatkan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika tiba saat dibutuhkan. Biasanya sehari-harinya mereka membantu kepekaan rasa dan firasat atau membantu memperlihatkan penglihatan gaib. Untuk yang juga memperlihatkan fungsi proteksi gaib, kalau diharapkan mereka sanggup seketika tiba saat dibutuhkan ibarat keterangan no.1 di atas. Contohnya yakni keris-keris jawa yang tidak tampak khodamnya mendampingi insan pemiliknya, tetapi tetap berdiam di dalam kerisnya. Ada juga sosok leluhur atau bangsa jin yang mengawasi jarak jauh yang sehari-harinya tinggal di rumah si insan atau tinggal di kawasan lain yang jauh.

Benda-benda mistik lain selain keris jawa, contohnya kerikil akik atau mustika atau jimat isian, yang khodamnya tidak keluar sebagai khodam pendamping, tetapi tetap berdiam di dalam bendanya masing-masing, kalau bendanya di tinggal di rumah biasanya khodamnya akan pasif, hanya menunggu untuk diperintah secara khusus. Karena itu untuk tetap mendapat tuahnya maka benda-benda itu harus selalu dibawa / dipakai. Atau kalau bendanya ditinggal di rumah, lebih dulu dimintakan untuk memperlihatkan aura / energinya sebagai tuahnya, contohnya aura kewibawaan atau pengasihan atau untuk pagaran gaib.

Tetapi keris-keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya, sebagai bentuk penyatuannya dengan insan pemiliknya biasanya khodamnya sudah memperlihatkan auranya ibarat aura wibawa / kekuasaan, atau pengasihan untuk pergaulan atau bentuk energi lainnya sesuai tuah orisinil kerisnya, sesuai aksara kegaibannya. Dengan demikian walaupun khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya, keris-keris itu tetap memperlihatkan tuahnya kepada insan pemiliknya sekalipun keris-kerisnya ditinggal di rumah.
Dalam penyatuannya (pendampingan) kepada si insan pemiliknya ada isi mistik keris yang keluar dari kerisnya dan akan tampak bangun mendampingi tuannya, ada juga yang tetap berdiam di dalam kerisnya. Masing-masing mempunyai cara pendampingan sendiri-sendiri.
Pada jaman dulu saat keris masih dibawa-bawa orang, khodamnya memang tidak keluar dari kerisnya. Pada jaman kini saat keris sudah tidak lagi dibawa-bawa, ada khodam keris yang tetap berdiam di dalam kerisnya, ada juga khodam keris yang mengikuti keadaan dengan kegiatan orangnya dengan cara keluar dari kerisnya dan mendampingi pemilik kerisnya.
Baik khodam kerisnya tetap berdiam di dalam kerisnya atau sudah keluar dari kerisnya, masing-masing ada kebaikannya dan kelemahannya sendiri-sendiri. Khodam keris yang tetap berdiam di dalam kerisnya umumnya memang lebih pasif dibandingkan yang sudah mendampingi orangnya. Selain perawatan dan sesajinya yang harus baik dan telaten, secara umum semua keris akan lebih terasa tuahnya kalau sering dibawa.

Tetapi kerisnya tidak perlu dibawa-bawa. Sesudah perawatan dan sesajinya baik dan teratur, cukup kita sugestikan saja supaya kerisnya memperlihatkan tuahnya kepada kita pemiliknya. Kita juga bisa sambat kepada kerisnya kalau ada duduk kasus supaya kerisnya membantu pemecahannya. Makara sebab kerisnya hanya mengawasi dan membantu dari jauh, kita sendiri yang harus akrab dengan kerisnya, menjaga kedekatan batin dengan kerisnya supaya ia tetap aktif membantu kita dengan caranya sendiri. Baik khodam kerisnya tetap berdiam di dalam kerisnya atau sudah keluar dari kerisnya diharapkan interaksi dan penyatuan batin orangnya dengan kerisnya.

Dengan syarat sebuah keris sudah menyatu dengan insan pemiliknya, masing-masing keris yang khodamnya keluar mendampingi insan ataupun yang tetap berdiam di dalam kerisnya masing-masing mempunyai kecenderungan yang akan menjadi kelebihan ataupun kelemahan.
Sebuah keris yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya biasanya memperlihatkan bentuk dan kadar tuah yang konsisten, stabil, kepada insan pemiliknya, walaupun bendanya ditinggal di rumah. Sedangkan yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping, sebab khodamnya mengikuti dan mengikuti keadaan dengan kehidupan si manusia, maka ada kecenderungan besar bahwa tuahnya akan lebih menjurus pada penjagaan mistik (keselamatan), dan tuah lainnya ibarat kewibawaan atau pengasihan / kerejekian akan berkurang kadarnya.

Kelebihan dari keris yang khodamnya sudah menjadi khodam pendamping yakni akan lebih gampang bagi si insan untuk berinteraksi dengan khodamnya di manapun ia berada, sebab khodamnya itu mendampinginya dimanapun ia berada. Sedangkan kalau khodam kerisnya tetap berdiam di dalam kerisnya, kalau si insan ingin berinteraksi dengan khodam kerisnya, maka ia harus lebih dulu mengkonsentrasikan dirinya kepada kerisnya.


Upaya penyatuan dari si insan dengan khodamnya atau benda gaibnya haruslah dilakukan satu per satu terhadap sosok-sosok mistik atau benda-benda mistik yang bersamanya dengan cara ibarat yang sudah dituliskan mengenai upaya penyatuan insan dengan kerisnya atau dalam goresan pena wacana ilmu tayuh / menayuh keris.

Bila seseorang sudah mempunyai beberapa buah keris dan juga mempunyai benda-benda mistik lain selain keris atau juga mempunyai beberapa khodam pendamping, sebaiknya dilakukan upaya penyatuan dari si insan supaya masing-masing mistik tersebut sanggup berfungsi optimal ibarat seharusnya.

Tetapi bisa juga dicoba untuk melakukannya sekaligus. Kalau kita ingin semua keris-keris dan benda-benda mistik itu memperlihatkan tuahnya kepada kita secara terkoordinasi, maka kita harus mengsugestikannya kepada mereka semua bahwa kita menginginkan supaya mereka semua memperlihatkan tuahnya kepada kita dan supaya tuahnya tidak saling berlawanan, contohnya tuah kewibawaan dan penjagaan mistik supaya tidak berlawanan dengan tuah kerejekian dan pengasihan. Caranya, keris-keris dan benda-benda mistik itu semua dikumpulkan di hadapan anda. Kemudian sampaikan kepada mereka impian di atas.


Bentuk penyatuan keris dengan si insan pemilik keris yang diuraikan di atas yakni bentuk penyatuan keris yang khodam kerisnya keluar dari kerisnya dan mendampingi si insan pemilik keris (berfungsi sama dengan khodam pendamping). Dengan cara ini si khodam keris akan selalu mendampingi dan menyertai si insan pemilik keris dimanapun ia berada dan memancarkan hawa aura wibawa, pengasihan, dsb, sesuai sifat tuah keris dan sifat aksara khodamnya. Dengan kondisi pendampingan ini orang yang bisa melihat mistik akan bisa melihat bahwa ada sosok mistik (si khodam keris) yang mendampingi si manusia.

Selain dalam bentuk pendampingan di atas, bentuk menyatunya mistik keris dengan insan pemiliknya ada juga yang diwujudkan dalam bentuk lain, biasanya dari jenis keris kesaktian dan wibawa kekuasaan, yaitu si mistik keris tetap berada di dalam kerisnya, tidak keluar mendampingi si manusia, tetapi si mistik keris memperlihatkan suatu energi / aura yang melingkupi diri si pemilik keris. Energi / aura yang melingkupi diri si insan pemilik keris yakni sebagai tanda bahwa insan itu ada di bawah naungannya, dan sebagai proteksi mistik supaya tidak ada mahluk halus lain yang mengganggu insan itu.

Ada jenis-jenis sosok mistik keris (termasuk khodam benda mistik lain) yang tidak menjadi khodam pendamping, yang akan tetap berdiam di dalam kerisnya, tidak keluar mendampingi pemiliknya, tetapi tetap mengawasi si insan pemilik keris. Walaupun jaraknya berjauhan (misalnya kerisnya ditinggal di rumah sedangkan orangnya sedang pergi ke kawasan lain), tetapi dari kawasan keberadaannya mistik keris itu memperhatikan si pemilik keris dimanapun ia berada (pengawasan gaib), akan bisa selalu kontak rasa dan batin, bisa memperlihatkan efek mistik terhadap orang-orang di sekitar si insan pemilik keris (sesuai jenis tuah kerisnya) dan khodam kerisnya bisa tiba setiap saat bila diperlukan.

Sebagai tanda bentuk penyatuan keris tersebut dengan insan pemiliknya yakni adanya energi mistik yang diberikan si mistik keris kepada si insan pemilik keris. Energi itu bisa dirasakan sebagai kekuatan badan, atau berbentuk aura kewibawaan atau pengasihan, sesuai jenis tuah dan sifat aksara khodam kerisnya.

Energi itu juga menjadi tanda bagi mahluk halus lain bahwa si insan pemilik keris ada di bawah naungannya. Energi itu juga berfungsi sebagai tanda jejak, sehingga sekalipun si insan dan kerisnya berjauhan jaraknya, tetapi khodam kerisnya bisa selalu mendeteksi posisi keberadaannya, bisa kontak rasa dan batin, dan bisa tiba setiap saat bila diperlukan.


Dari masing-masing bentuk dan tanda penyatuan mistik keris dengan insan pemiliknya di atas memperlihatkan bahwa sebuah keris sudah menyatukan kegaibannya dengan si insan pemilik keris, hanya saja kadar kekuatan tuah yang diberikan oleh keris seseorang belum tentu selalu sama dengan keris milik orang lain, juga kadar tuah sebuah keris yang sama pada pemilik yang terdahulu belum tentu sama dengan pada pemiliknya yang sekarang. Semuanya tergantung pada tingkat penyatuan kebatinan masing-masing manusianya dengan kerisnya dan kemampuan si insan dalam mengsugesti kerisnya.

Karena itu kalau kita sudah mempunyai sebuah keris, sebaiknya kita bisa mengsugestikan penyatuan kita dengan keris kita. Untuk menyatukan keris kita dengan kita bukanlah dengan cara memasukkan khodamnya ke tubuh kita. Untuk sehari-harinya cukup kita bersugesti "nyambung" dengan kerisnya, ada kontak rasa dan batin, kita bisa mendengarkan bunyi dan bisikan mistik dari kerisnya, dan bisa mencicipi adanya energi mistik kerisnya yang diberikan ke tubuh kita. Untuk maksud itu tidak diharapkan amalan apapun, hanya perlu sugesti kebersamaan saja antara kita dengan kerisnya dan memberikan segala apa yang kita inginkan untuk diberikan oleh keris kita.


Keberadaan pendampingan sosok mistik khodam keris bersama si insan akan sanggup dilihat oleh orang lain yang bisa melihat mistik (yang penglihatan gaibnya cukup tajam) bahwa ada sesosok mistik yang menjaga si insan tersebut atau mendampinginya, atau ada suatu energi mistik yang menyelimuti diri si manusia. Pendampingan sosok mistik keris tersebut atau aura energinya akan memperlihatkan tuah / manfaat mistik kepada si insan sesuai sifat tuah kerisnya masing-masing.

Berbeda dengan keris-keris yang umum ibarat di atas, keris-keris yang dalam laris pembuatannya ditujukan untuk menjadi lambang kebesaran sebuah kerajaan / kadipaten / kabupaten, tidak memperlihatkan keberadaannya mendampingi manusia, tetapi tetap berdiam di dalam kerisnya. Dari kawasan keberadaannya, atau sesekali sosok gaibnya keluar dari kerisnya, ia memancarkan suatu aura energi wibawa kekuasaan yang melingkupi suatu area yang luas yang melingkupi wilayah yang harus dinaunginya, sekaligus memusatkan aura energinya pada sosok insan yang menjadi penguasa wilayah itu.

Tetapi sama halnya dengan keris-keris yang lain, kinerja keris-keris pusaka keraton itu juga tergantung pada kecocokkannya dengan sosok manusianya (sesuai kualitas wahyu kepemimpinannya)

0 Response to "Bentuk Penyatuan Keris"

Total Pageviews